Ungkapan puji syukur selayaknya kami panjatkan kepada Tuhan Yang Mahakuasa yang telah memberikan pedoman dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan buku teks pembelajaran Bahasa Indonesia untuk SMA/MA dan SMK/MAK. Sekalipun waktu yang terdapat betul-betul singkat namun dengan bantuan bermacam pihak dan arahan dari para penelaah, akhirnya kami dapat mempersembahkan buku ini selaku bahan didik bagi peserta didik.
Pengembangan buku ini bertolak dari Kurikulum 2013 yang direvisi. Merujuk di kurikulum tersebut, tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan di pengembangan kompetensi berbahasa dan bersastra peserta didik via kegiatan mendengarkan (listening), membaca (reading), memirsa (viewing), berbicara (speaking), dan menulis (writing). Kompetensi memirsa yakni kompetensi yang diperlukan di Abad 21 karena konteks social ini betul-betul dekat dengan peserta didik.
Peserta didik dihadapkan di bahasa untuk bermacam tujuan, audiens, dan konteks. Peserta didik dipajankan di beragam pengetahuan dan pendapat yang disajikan dan dikembangkan di teks dan penyajian multimodal (lisan, cetakan, dan konteks digital) yang mengakibatkan kompetensi mendengarkan, memirsa, membaca, berbicara, menulis dan mencipta dikembangkan secara sistematis dan berperspektif ke lama depan.
Pengembangan kompetensi tersebut diinginkan dapat menjadi bekal bagi peserta didik untuk berkomunikasi di kehidupan bermasyarakat secara cerdas, santun, dan bermartabat via penguasaan, pemahaman, dan keterampilan menggunakan teks, bagus lisan maupun tulis. Untuk mendukung tujuan tersebut karenanya pembelajaran kompetensi berbahasa, bukan hanya di penguasaan mengenai bahasa namun pun di pemakaian bahasa secara lisan dan tulis di konteks sosial-budaya.
Pembelajaran kompetensi bersastra, bukan hanya di kegiatan mengapresiasi, tetapi pun berekspresi dan berkreasi sastra sesuai dengan potensi peserta didik. Pembelajaran Bahasa Indonesia merujuk di Kurikulum 2013 pun diinginkan dapat mengoptimalkan aktivitas literasi peserta didik. Literasi bertujuan mengoptimalkan kemampuan peserta didik di memahami, menafsirkan, dan menjadikan teks yang tepat, akurat, fasih, dan penuh percaya diri pada rentang waktu belajar di sekolah dan untuk bekal berkehidupan di masyarakat. Alternatif teks melingkupi teks media, teks sehari-hari, dan teks di dunia kerja. Di pengembangan kompetensi literasi ini peserta didik di SMA/MA atau SMK/MAK dituntun untuk dapat membaca amat sedikit 18 judul buku, namun bukan buku teks pembelajaran.
Dengan demikian, di ketika peserta didik belajar di Kelas X mesti dapat membaca amat sedikit 6 judul buku. Buku-buku yang dimaksud ialah buku-buku pengayaan pengetahuan, pengayaan keterampilan, atau pengayaan kepribadian, bagus fiksi (kumpulan puisi, kumpulan cerpen, novel, stuk) maupun buku nonfiksi (biografi, otobiografi, buku motivasi, petuah, atau buku panduan beribadah). Untuk menuntun peserta didik agar dapat membaca 6 judul buku, Ibu/Bapak pendidik dapat memotivasi peserta didik agar buku bacaan itu dilaporkan setiap bulan, dengan asumsi bahwa satu semester itu ditempuh di 6 bulan. Namun, Ibu/Bapak pendidik dapat menggunakan cara lain untuk mengakselerasi kegiatan membaca buku yang dilakukan peserta didik sehingga kegiatan ini mendorong peserta didik untuk aktif membaca dan menulis selaku diantara cara menunjang Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang dicanangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Unduh verkeersopstopping
Alat Pembelajaran Bahasa Indonesia K13 Revisi Terbaru Kls X, DISINI
Sumber https://mayastaqiem.blogspot.com/